Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

5719

Malam sebelumnya kamu terlihat asing Guyonan mu terbengkalai Aku menemukan memori yang t'lah hilang Yang terus saja mengenang nan sepi Jejak kecilmu terombang-ambing kedasar laut Jauh dalam dan pekat Hilir angin menerpa kembali ingatanku Awalnya melupa hingga jadi rindu Hembusan badai menerpa sang kumbang Berguguran bunga Sakura di negara jepang Rindunya masih terngiang Hampa dan kosong Ingin tegur dirimu, tapi tak sanggup Tatapan terkahir kala itu bagai belati Mawar tak lagi mekar, tertutup rapat Seperti dirimu yang terus saja mengelak Aku ingin bersenda gurau dengamu sekali lagi Untuk yang ke-sekian kali Jangan berikan belati lagi Karna aku suka akan dirirmu, wahai pelangi

Happiness

Cinta ini menuntut untuk tetap dekat tapi jarak tidak setuju Rindu ini menuntut untuk tersampaikan tapi waktu menolaknya Kalau begitu aku berdoa saja, Karena Tuhan tidak akan menolak doa hamba-Nya bukan? Kamu itu rumus Terlihat rumit dan lain Tapi penuh keindahan Masih kamu! Sel-sel kepalaku terikat oleh kenangan dan setiap puisi ingin terus mengabadikan namamu.

Re-sin

Berapa ka li kutanya mimpi Harapan-harapan kita berdua yang berdebu Jawaban ada pada masa lalu Berapa kali kusapu kenangan dibenakku Sedangkan lisanmu bahkan tak sudi bicara Dan matamu, hatimu, jiwamu, terlihat asing mengembara Berapa jauh jarak kutempuh Menangis luka sedihku bersimpuh Tiada janji, tiada mimpi Semua hilang ditelan benci Apalah dayaku saat ini Menggapai harap yang pupus dan musnah Kebingunan, kesepian, kesedihan Adalan teman yang menyedihkan Lalu, katakanlah... Dengan siapa lagi aku mencinta? Hati pun aku tak punya Kau bakar habis dengan cinta dan kemarahan Setelah kau bawa lari menimbun kenangan