Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2023

Gemuruh rasa

Penaku menuliskan kisah tak bersuara Dengan simfoni merdu pelepas rindu Dahiku kerut, bingung apa yang baru saja terjadi? Hanya mengagumi dari sebuah kolom cerita Aku sudah terpana Lewat sebuah pena, Kugoreskan kata demi kata Lewat sebuah kesan, Kuselami dirimu dengan rasa penasaran Dibalik tabirku melafalkan namamu Teman terbaik rasanya sudah menjadi predikat bagiku Yang hanya bisa dikagumi tapi tidak untuk dimiliki Lucu bukan, terkadang rasa bahagia tidak selalu berakhir dengan bahagia  Selama masih pada semesta yang sama Berharap ada yang yang disebut penyatuan rasa Namun kita tunggu saja.. Apa keberanian itu ada atau hilang dalam gelap masa? Atau hanya ungkapan jiwa dari setiap tulisan puisi-puisi cinta? Menjadikan ini kisah yang tak lengkap Dan juga tentang rasa yang tak pernah terungkap 

Berhasil jatuh hati

Kamu menceritakan cinta tanpa berbelit-belit. Seperti merapalkan beberapa kalimat manis sebelum tidur. Aku mengelus kepalamu dengan lembut. Dan bertanya, " aku harus jemput jam berapa nanti sore? " Ibu pernah bilang cinta dibangun dari hal-hal sederhana dan cinta seperti inilah yang akan panjang umurnya. Aku yang naif pernah bertanya, " seperti apa wujud tingkah lakunya? " Ibuku menjawab, " yang tidak kamu sadari kalau itu adalah salah satu bentuk cinta, anakku ".  Ibu benar. Bahkan sampai sekarang aku tidak menyadari setiap gerak geriknya merupakan ungkapan kasih sayang. Bagaimana aku menggandengnya saat menyebrang jalan atau di bioskop.  Aku menanyakan padanya, " kamu mau makan apa? ". Dan dia menjawab, " aku mau nasi goreng ".  " Mas nasi gorengnya jangan terlalu pedas dan suwiran ayamnya dibanyakin ya. Untuk wanita menawan disana ". Ujarku kepada penjual nasi goreng.  Aku menuangkan air minum padanya, tersenyum ia padaku.