Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Persona rasa

Apa kamu mendengarku di sini, wahai wanitaku? Mendengar rintihan hati yang kian menjerit lantaran jiwa kembali tersiksa oleh rindu menggebu. Asal kamu baik-baik saja itu sudah cukup untukku. Apa kamu tau hari ini apa yang kulakukan? Tentu saja jawabanya pasti tidak karena kita kini tengah terpisah oleh jarak dan keadaan yang menyiksa hati, pikiran. Sesuatu memakasa jariku terus menari untuk merangkai diksi sepi ini hanya untuk kenangan yang menyenangkan sekaligus menyakitkan. Aku hanya ingin jujur, pada hatimu telah aku temukan makna dari kata pulang. Tempat yang ingin aku datangi, mengetuknya lalu memaksukinya dengan penuh rasa bahagia, menutupnya dengan kamu yang berjalan beriringan denganku, menikmati panorama citarasa aksara semesta, taburan bunga mewangi, semerbak angin yang telah menemukan jalannya . Untukmu tetaplah jadi wanita baik dan jagalah dirimu dengan penuh cinta, bersama hati yang senantiasa terpelihara, karena pada hatimu pulangku untuk kembali dan pada dirimu ialah rum

Menua bersama kamu

Dalam mencintai, aku ingin punya alasan yang sederhana. Tidak banyak alasan kenapa aku mencintainya atau mengapa harus ia. Aku hanya ingin sesederhana karena ia punya sesuatu. Bukan paras rupawan atau uang yang bisa menjanjikan kehidupan. Aku hanya akan mencintai dia yang mencintaiku dengan baik. Itu saja bagiku sudah cukup. Baik tidak berarti ia harus cantik, mapan tidak berarti ia harus tampan. Aku mau, mencintai dia karena satu hal yang menurutku hanya ia saja yang bisa melakukannya. Walau mungkin sederhana, tapi bagiku itu istimewa. Seperti kebiasaanya membawakan bekal setiap hari, yang di dalamnya hanya diisi lauk pauk sederhana. Telur ceplok dengan dua tiga centong nasi, di atasnya ditaburi sedikit kecap manis. Kau tahu, dengan hanya ia selalu membawakan bekal telur ceplok setengah matang setiap hari, itu membuatku tak sabar menunggu untuk esok hari. Membayangkan merah telur yang terasa gurih di lidah dengan nasi panas yang ia masak sendiri. Sempat ada tanya darinya untukku, “Tid

Mendambamu kasih

Meski dirimu mengetahui jika diriku sangat mencintaimu . Saat pertama kali kita berkenalan dan dirimu duduk di sebuah kamar tidur sederhana . Saat itu aku berdoa dan berharap, semoga kamu lah yang menjadi jodohku dan bisa membangun keluarga bersama. Walaupun aku hanya mengenalmu dari media sosial, tapi entah kenapa kalau diriku begitu yakin padamu . Aku yakin dirimu adalah jodohku. Diam mu tidak pernah aku mengerti, seperti ada beban yang berat di dalam hatimu. Tapi aku tetap tulus mencintaimu, berusaha menjadi sosok yang terbaik untuk dirimu. Sering di malam hari aku meminta dan berharap agar dirimu bisa memberikan cinta tulus juga untuk ku. Kini aku berjanji untuk sisa hidupku akan di pergunakan untuk membahagiakanmu. Walau terus saja ada yang menghampiri dari hantu kenangan masalalu. Karena aku tak mau berlabuh pada cinta yang hanya menghabiskan waktu yang sia-sia. Cara ku memang aneh dalam mencintaimu, karena aku mencintaimu dengan ketulusanku. Jagalah setiap waktu dan perasaan tan