Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Mari pulih sama-sama

Untuk seseorang yang lagi patah hati Tuhan maha baik, ia mematikan hatimu untuk orang yang salah. Untuk seseorang yang lagi patah hati Jika semuanya tidak berjalan baik, maka itu bukan akhir dari segalanya. Terus lah menangis sampai tangisan itu tidak berarti lagi. Sudah berapa banyak air matamu jatuh, dan kamu kembali lagi tersenyum? Badai pasti berlalu, kamu pasti bisa menentukan hari bahagiamu sendiri. Kamu cukup percaya, dan yakinkan dirimu kalau kamu bisa dan bangkit. Untuk seseorang yang lagi patah hati Sedih itu selalu datang tanpa permisi, ingatlah pada dirimu kamu akan selalu bertahan. Jika semua masa lalumu adalah hantu kenangan, tengok dirimu pejamkan matamu dan tarik nafas dalam2, bahwa begitu banyak nikmat yang akan kamu syukuri ada di depan mata dan hari ini. Kamu masih hidup, masih bernafas, lanjutkan perjalanan mu yang baru Untuk seseorang yang lagi patah hati Terkadang kita diajarkan caranya merasa gagal. Tanpa disadari, keinginan bahagia terus membuntuti apa daya tern

Bercanda saja

Melihat mentari pagi ini bersinar lagi Dia telah menggantikan posisi malam tadi Yang tanpa sadar telah kuhabiskan untuk mengingatmu saja Sebenarnya telah lama hubungan ini selesai Namun rasa ini tidak juga kunjung usai Padahal kisah kita hanya sepintas Namun mampu meningkalkan bekas 

Sesak

Ada rasa yang tertinggal selepas kau pergi Yang tak kau ajak ikut bersamamu Dia seperti masih merasa betah di dalam hati Yang membuat perasaan jadi membeku Kenapa disetiap perpisahan orang yang ditinggalkanlah yang bersedih? Bukankah yang pergi meninggalkan? 

Berikan nafas baru

Dirimu masih di selimuti masa lalu Walaupun waktu terus berputar Anehnya kau masih diam ditempat Sudah banyak yang coba singgah Tapi mereka belum sempat untuk menyapa sudah kau hempaskan rasa mereka Kau seperti percaya bahwa yang pergi itu akan datang kembali Padahal nyatanya kau hanya di kelabui Dia tak ada niat untuk kembali Jadi bangkitlah dari masa itu Masa yang lalu takkan kau bisa ulang lagi Walaupun kau tangisi 

Sepintas pikiran

Duduk di teras melihat angin berhembus. Meratap dan merenungkan. Mata yang hanya menangkap kosong suasana. Hmm.. Hanya derai napas panjang tanda bosan dan keluh. Semua terjadi setelah dia datang tanpa permisi ke dalam mimpi. Memikirkannya pun tidak. Melihat bayangnya pun tak sama sekali. Dia seolah-olah sudah ada dalam hati. Duduk menetap dengan manisnya. Tanpa disadari luka dalam tempat dia beradapun terasa sakit. Sesak, kacau, sedih, sesal, bingung semua menjadi selimut yang kalut. Konyol... Disuruh pergipun malah tersenyum. Apa dia memang sudah menjadi jiwa yang kedua?. Runyam kalau sudah demikian. Ya...sudahlah. Mungkin dia sudah jadi hati keduaku. Berusaha membuangnya pun sudah tak bisa. Tetap balik lagi bagai burung merpati yang sudah jauh pergi lalu dia pulang ke sarangnya. Mungkin hilangnya kisah dia diingatan saat otak sudah berhenti berpikir. Saat darah di nadi sudah tak mengalir. Ya... Mungkin hanya kematian yang bisa membuat dia pergi. 

Lambaian tangan masa lalu

Aku sudah kehabisan cara tiap kali melupakan seseorang yang kucintai. Mungkin aku belum tahu, bahwa kuncinya adalah melepaskan. Baiklah kali ini aku ingin berdamai denganmu, entah kamu ini siapa..masa laluku atau masa depanku? Atau bagian interlude di hidupku yang selalu timbul tenggelam , aku tak tahu.. Yang jelas aku mau berdamai denganmu saja, mengikhlaskan mu, bagaimanapun perasaanmu akan aku relakan dan aku terima dengan lapang dada. Aku serasa tak ingin peduli ada siapa saja di hatimu, entah masih ada dia dihatimu, atau aku? Ataukah nama lain..aku hanya ingin berhenti peduli dan berhenti mencoba mencari tahu, karena semakinku mengungkit rasanya terasa menyesakkan di dada. Sepertinya duniamu, adalah dunia yang tak membutuhkanku. Aku memahami bila aku bukan siapa-siapa, belum punya daya tawar tinggi ataupun magis yang membuatku layak di perjuangkan. Aku sungguh enggan melanjutkan ini, khawatir tergilas oleh badai di hati sendiri, tapi aku juga tak mampu mengenyahkan kamu dari hidup