Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Lagi-lagi tentang kamu!

Kesukaanku akan puisi tak menjadikanmu yang kedua setelahnya dan kecintaanku akan buku tak menjadikanmu jeda yang harus terhenti oleh koma, ingatlah malam, dengan nya purnama mendapatkan tempat. Ingat pula aksara nya, yang selalu terjaga dengan bahagia.

Petualang si penyelam

Kamu itu indah dan akan selalu indah, layaknya permata yang tersimpan jauh di dasar samudra, bahkan mentari pun akan enggan untuk menyapa, karena sebagian dari cahaya nya telah menetap padamu, bersama semesta yang selalu tersenyum. Namun, akan ada banyak penyelam mencoba mengangkat kamu dari dasar samudra, termasuk aku salah satunya. Dan jika akulah penyelam yang beruntung itu, maka akan aku angkat engkau dan akan aku jaga keindahanmu dalam jiwaku. Agar semesta dan mentari dapat kembali tersenyum dan terus memberi kehangatan pada kehidupan yang singkat ini.

To Allah

Hidup bukanlah sekedar menjalani rutinitas-rutinitas harian sampai akhirnya bertemu ajal. Bukan pula tentang pencapaian-pencapaian dunia yang katanya menjadi syarat dan sumber kebahagiaan. Sebaliknya, hidup adalah tentang sebuah perjalanan: dari Allah, untuk Allah, dan menuju Allah sebagai tempat kita kembali pulang.

Rindu masa lalu

Apakah kamu masih ingat ? Kala itu Aku mengelus rambut indahmu Percikan senyummu sangat anggun Aku ingat. Apakah kamu lupa ? Percakapan terakhir kita di atas atap itu Ketika aku mencurahkan seluruh harapanku Kamu membalasnya dengan berkaca nya matamu Aku tidak lupa. Apa kamu terkenang ? Bibir ini s'lalu mengoceh pada ke luguan mu, Kamu bersandar ke bahuku Celotehan ini kututurkan kepadamu dengan lucu Aku terkenang. Senja di ufuk barat t'lah berpamitan Burung pulang ke sarang sembari berkicauan Aku duduk atap, mengemas semua perasaan Masih sama dan masih berharap kau datang Hingga malam tiba, semua hanya khayalan. Nyatanya.. Aku membutuhkanmu, Aku mengharapkanmu, Aku selalu menunggu kedatanganmu Hingga pagi tiba, tetaplah kebodohan yang ada disampingku. Meskipun saat ini kau tak lagi bersamaku Kamupun telah bersama yang baru Jangan pernah lupakan aku Kita akan bertemu di lain waktu Dengan status baru, perkenalan baru Anggap semuanya telah berlalu

Soal dingin, kamu juaranya

Malam itu kamu begitu sadis, menampar dalam sepi Seakan aku tiada arti Air mata menetes penuh derita tapi kamu tak peduli Kamu telah berubah meninggalkan sebercak darah dalam sanubari Aku punya hati.. Tapi mengapa kamu renggut dengan egomu yang membuatku seakan tak berarti Kamu telah berubah meninggalkan bekas janji di hati Seakan aku besi tanpa arti Aku rindu tutur bicaramu yang membuatku tersenyum sendiri Kemanakah sifat lembutmu yang pernah kamu beri? Mengapa segalanya t'lah berubah? Sunyi menyeretku dalam langkah tak pasti Senyummu seakan basi Dan kemana pula pujangga yang selalu tersenyum dan membelenggu Mengapa hanya senyum yang palsu terus kamu berikan? Kamu telah berubah Meninggalkan bekas dalam dada yang belum sirna.

Kau milikku

Tiada keindahan yang abadi Namun kaulah wanita terindah Baik dulu kini maupun esok Cinta ini kan selalu abadi Kalau hal indah itu bertahan lama Tidak sulit memperjuangkannya Karena jika bertahan lama Tak perlu dicari lagi Jika sesuatu yang indah Kan ada masanya berakhir Itulah sang tanda Untuk memperjuangkannya kembali Kebahagiaan itu indah Karena sulit untuk dicapai Jikalau terlalu mudah akan terasa jemu di lidah Untuk itu kau akan selalu kucari Di antara ribuan terumbu karang Di antara penyelam yang memburu Dan saat itu kaulah yang kutemukan