Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2023

Kepada kisah yang lalu

Terima kasih sudah mau datang kembali menemuiku. Aku percaya kehadiranmu tidak bermaksud untuk melukaiku.  Aku percaya saat ini kamu hanya ingin menyapaku sebagai ingatan, sebagai kenangan, dan aku mengizinkanmu. Kita sudah selesai. Kamu sudah tidak ada lagi di hidupku. Maka aku tidak punya banyak waktu terlalu lama untuk memikirkan kamu. Kamu boleh menyapaku sebentar saja.  Ceritakanlah saja semua kebaikanmu, semua pengorbananmu, semua perhatianmu, atau semua yang kamu tujukan padaku kemarin.  Tentu aku tidak akan melupakannya. Aku mengakui semuanya. Kamu memang pernah ada dan menjadi penting dalam hidupku beberapa tahun terakhir. Tetapi itu dulu, kita hanya sebatas orang asing saat ini. Sekarang kamu bukan lagi kenyataan yang aku miliki. Aku tidak pernah memintamu untuk pergi bukan? Apalagi sampai harus mengusirmu. Pergilah, jika ceritamu sudah selesai.  Aku akan mengantarmu pulang. Kamu boleh datang kapan saja, selama aku sudah mengizinkannya. Semoga kamu juga mengerti, bahwa waktu

Akan tetap hidup tanpa kamu

Satu hal yang tidak pernah kubayangkan tidak lagi menjalani hari-hari bersamamu, pop up chat mengucapkan selamat pagi, dering telfon pagi dan malam. Tidak lagi menjadikan kamu sebagai tempat cerita. Tidak lagi menjadikan kamu orang yang kucari saat mimpi buruk menghampiri di separuh malamku. Aku benar-benar tidak tahu harus membayangkan seperti apa jadinya nanti. Bila kamu tidak menemani di sisi, aku tidak bisa menerka apa yang akan aku lalui nanti, jika bukan kamu yang mendampingi. Sebab segala hal yang kujalani hari ini sudah menjadi kebiasaan denganmu. Kamu adalah segala sesuatu yang sudah menjadi kebiasaanku.  Aku bukan tidak bisa hidup tanpamu. Seandainya kamu memilih tiada, mau tidak mau hidupku akan tetap berjalan juga. Aku akan tetap melakukan hal-hal yang biasa aku lakukan. Aku akan tetap bekerja karna hidup ditakdirkan seperti itu. Aku akan membaca buku-buku yang sudah menumpuk di lemariku. Aku akan tetap menulis puisi-puisi yang sebelumnya pernah jadi. Aku akan berjalan kaki

" Jika harus patah hati lagi "

Sesekali aku ingin mengenangmu lagi. Mengingat semua kembali, bahwa dulu pernah ada bahagia yang berakhir nestapa. Aku yang dulu pernah mencintaimu dengan sangat apik. Aku yang dulu begitu percaya, bahwa kamu adalah alasanku untuk menjadi bahagia satu-satunya. Aku pernah menanam banyak doa padamu. Memupuknya agar terus tumbuh dan bertambah. Dengan tabah, aku jaga hatimu. Namun, ternyata kamu tak sudi merawatnya, kamu memilih melepas paksa hatiku demi dia yang demikian kamu cintai.  Aku pernah mempertaruhkan hidupku hanya untuk berada di dekatmu. Bahkan, saat kamu tak lagi peduli dengan apa saja yang aku hadapi, aku ingin tetap memperjuangkanmu. Waktu itu bagiku, kamu pernah begitu berarti jadi seseorang yang dengan sangat kuharapkan akan kelak mendampingiku untuk berumah tangga, orang yang tidak mau kuganti dengan orang lain. Namun, kamu sekarang akhirnya kamu tetap menjadi orang lain bagiku.