Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

honestly, hope is gone

Harapan ini menjadi semu Kala kau tak pernah mengerti apa arti pertemanan ini Aku yang terlalu berharap atau Kamu yang tak pernah mengerti Harapan ini tetap semu Ketika kita tak pernah mengadu rindu Mengungkapkan segala yang ku mau dan kau mau Usia kita sudah bukan waktunya basa-basi soal cinta Tapi bagaimana saling mengerti dan memahami Untuk mengikat hubungan ini di perjalanan yang pasti Atas segala dasar hubungan ini Entah sampai kapan Aku jadi penguasa harapan Dan kau menjadi benua segala harapan yang belum menjadi kepastian Berharap memang menyakitkan Berharap memang tak menguntungkan Maka aku pilih jalan mendoakan Agar kau kenal arti menunggu tanpa jawaban dan Berharap tanpa kepastian Aku tak pernah meyampingkan segala kenyataan Bahwa kau tetap berjalan meski tanpa genggaman Aku tak pernah menepikan kemungkinan Bahwa aku akan terjatuh pada setiap harapan Bukankah indah hidup ini? Semua diciptakan berpasangan untuk membuat keindahan Untuk menghidupk

Aku denganmu tanda tanya

Suatu saat aku dan hujan menceritakan kisah sama Ia tentang dirinya dan seseorang katanya. Tentang daun dan hujan yang dijadikannya berpasangan Bahwasanya semua diduna demikian. Aku denganmu tanda tanya Apakah seperti kata hujan pada para pengagumnya ?? Mengaku aku ini para pencipta yang berpasangan. Semua jadikan aku bahagia. Aku denganmu tanda tanya .

Denise branham

**** How do I start? What do I say? I love you and you take my breath away? Do I say hold me tight, keep me warm all through the night? So how do I start? I start like this: hold me, love me, teach me, move me, motivate me to do something great. Now that I’ve started, how do I end? I end like this I'm with you

need to be heard

Ada yang disetiap harinya selalu berusaha mendengar dan memahami masalah orang lain, Tanpa dia berusaha mendengar dan memahami hatinya sendiri yang ingin juga dimengerti. Ada yang berusaha mati-matian membuat orang lain tertawa, Tanpa mendengar hatinya yang menangis meronta.

Sudikah kau?

Aku mencintaimu dengan kerapuhan, kebimbangan, dan kebohongan. Rapuhku karena masalah hidup yang kujalani terasa begitu menyesakkan. Bimbangku, terkadang aku mencintaimu dengan teramat sangat namun juga terkadang ada hati lain yang bisa membuatku lebih senang. Kebohonganku adalah, aku yang selalu menutup diri bahkan aku tidak jujur padamu siapa aku sebenarnya dan aku berbohong akan semua yang kamu tau tentang aku. Aku sedikitpun ingin tau bahwa aku butuh kamu. Butuh waktu dan perhatian lebih darimu. Butuh kata-kata penenang, untuk sekedar mengistirahatkan hati yang kacau ini. Aku serumit itu, aku sekacau itu, dan aku separah itu. Sebelum kamu mencintaiku lebih jauh, silahkan pertimbangkan. Sudikah kiranya kamu menerima kurangku?