Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Pengandaian..

Kuhitung berapa jauh kita terpisah hanya berapa kilo, Ratusan tak menandakan apapun karena jauh atau dekat Tak bertemu adalah sebab dari segala rindu Bilakah ia disamping rumahku Rindu tetap saja mengamuk di hatiku Memecahkan segala ketahanan yang ada Dan begitulah cintaku yang rapuh Bilakah ia jauh, Tak ada sebab cinta kan lebih mengerti karena jarak dan cinta hanya sebatas nilai Yang akan terhapus oleh rasa yang tak ternilai

Kota Kembang 2

Satu masa dalam cinta Satu masa, aku tertatih dari satu cinta, ke cinta lain mungkin bukan cinta, tapi lara... Satu masa, aku terperangah dari satu wajah, ke wajah yang sama dan kali ini, memang cinta.. Bandung, February

Kota Kembang

Aku sedang mencari.. Aku sedang mencari seraut wajah yang mungkin terselip di satu sudut kota Aku sedang mencari seuntai kata yang mungkin bisa kupinjam dari seorang pujangga Aku sedang mencari bahagia Mungkin dari wajah itu, Mungkin dari kata itu, Atau mungkin dari keduanya. Bandung, January

Thx!

                         Gerimis Juni Yang Lalu Za, gerimis Juni datang tiba-tiba serupa bayangmu yang murung. Seperti dongeng para putri raja yang menunggu pinangan. Pangeran mana yang pasti akan datang? Pangeran mana yang akan pergi dan tumbang? Dan selalu aku bimbang menunggu kabar angin yang berhembus dan lewat. Adakah angin akan membawa suratmu sampai di pintu rumahku? Cerita tentang kesedihan, tentang keyakinan, tentang ketetapan yang sering membawa kita menuju kesenyapan masing-masing. Kita tak pernah tahu kehendak waktu. Dan ketika keletihan menyergap kita dalam pembicaraan yang muram, kita lalu menanggalkan hati dan meletakkannya di atas tungku membakarnya dalam kepingan sisa bara api dan tak tahu kapan padam. Za, gerimis Juni lewat dan sia-sia. Serpih air serupa kristal kaca yang tak pernah mampu membasahi halaman. Menghilang bersama selimut keputusasaan yang membungkus kita dengan keraguan. Sekali waktu aku datang dengan senyum yang kecil dan sedikit gundah sisa perb

Gaduh

Perkataan waktu itu terasa basi Aku tak bisa memungkiri lagi Bahwa kita sudah jadi bagian ter-sunyi Kita hujam jantung hati ini bagai belati Aku tak bisa menerima dengan logis Pikiranku terus terbawa arus Hingga tiada lagi puisi-puisi indah Ataupun kejutan yang membuatmu merasa teduh Maafkanlah aku, kasih Aku tak mampu mewujudkan semua impian-mu Rasa mencintaimu begitu dalam Sehingga mampu membuatku pergi darimu Aku tak salahkan dirimu Aku tak salahkan perasaan ku padamu Hanya saja, waktu terus membunuh Apa yang membuat kita merasa teduh Menjadi sebuah perbincangan yang gaduh Dirimu berhak bahagia Diriku juga berhak pula Hanya waktu ini yang bisa kita berikan Sampai dimana kita terus bertahan Dalam waktu yang berjauhan