Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2023

Menua bersama

Aku dan kamu, seperti yang sama-sama sudah kita tau..adalah dua orang yang akan mudah membuat satu sama lain jatuh cinta, pada setiap hal-hal yang kita bagikan; tentang diri sendiri, tentang hobby, tentang cerita orang lain, perjalanan dan segala hal lainnya yang dilalui setiap detik. Pada setiap pagi, yang tak diinginkan untuk berlama-lama hadir, memberikan ucapan yang sederhana namun bermakna, ada namamu dalam ingatan. Sedangkan malam, kian melarut kubakukan namamu dalam doa untuk semakin dekat, dan bila seharusnya menua bersama adalah kita. 

Coba tanya

Bagaimana jika di hari kesekian nanti, yang entah kapan datangnya, aku berhasil melupakanmu? * apakah kamu akan bertanya-tanya kemana aku mengganti semua kenangan? * * apakah kamu akan bertanya-tanya kemudian siapa yang kujatuhi perhatian bertubi-tubi hingga berubah jadi yang orang-orang sebut;cinta? * * atau jangan-jangan kamu bahkan tak akan bertanya apa-apa, sebab aku memang tak pernah menjadi apa-apa untukmu? * 

R.U.M.A.H

Bagaimana jika aku mendefinisikan kamu sebagai rumah ? Rumah sepertimu adalah saat aku menerima jauh lebih banyak dari yang aku berikan Rumah sepertimu adalah saat aku merasa aman dan dapat kembali baik-baik saja setelah hariku menjemukan dan keluhan pada hari-hariku Rumah sepertimu adalah saat aku selalu menjadi yang pertama tau akan kebaikanmu atau keburukanmu tanpa harus aku bertanya Rumah sepertimu adalah saat aku tak lagi merasa perlu mengenakan topeng untuk menutupi kurangku, karna tanpanya pun kamu sudah lebih menerima kurangku Rumah sepertimu adalah saat aku terus bergerak menjadi lebih baik karna ingin selalu memberikan yang terbaik untukmu Rumah sepertimu adalah saat aku tidak lagi hanya menyampaikan rasaku dengan tiga kata saja, melainkan menggantikannya dengan sikapku terhadapmu Dan rumah sepertimu adalah saat aku juga merasa telah menjadi rumah 

Rindu dendam sama kamu

Rindu dendam sama kamu Rasa tak tertanggung Ingin mimpikan kamu Namun mimpi belum bertamu Sesak di dalam dada Bagai jantung disumbat sendu, Tak tertahan rasa Kamu yang membuatku rindu

Bertemu kembali dalam mimpi

Semalam kamu hadir dalam mimpiku Kamu mengajakku berjalan mengitari taman Aku genggam jemari kecilmu Seolah takut malam akan berlarut lebih cepat Tereja namamu di gerigi ingatan Bergulir pada roda peradaban Saat suara usai dan angin lerai Seperti mengukir batu diatas keterbatasan Menuai badai tercerai berai Malam ini, di mimpi ini aku ingin kamu ada Tanpamu, mimpi ini tidak berjalan seutuhnya Andaikan saja kamu lebih dekat Pastinya sudah akan aku pinang Untuk menjadi permaisuriku Entah kapan aku terbangun dari mimpiku Namun, jika nanti aku terbangun Mimpi ini akan selalu indah dan kukenang Akan jadi penyesalan bagiku Jika pada nantinya mimpi ini tidak begitu nyata bagiku