Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

The last choice

Didalam hati ada abjad dan aksara yang merangkai sebuah nama. Ada wajah yang terlukis di dalam angan dan impian. Ada rasa yang mulai tumbuh perlahan. Pada gadis yang kujumpai dikala senja waktu itu. Aku terjerat oleh senyumanya yang memikat. Pesonanya membuatku selalu ingin mendekat. Kekaguman membiusku dalam lamunan. Tak sanggup lagi berkata-kata Aku telah jatuh pada cinta. Sungguh aku berharap. Dirimu adalah jawaban doa-doa dari jiwa yang merindukan cinta. Suatu hari. Bersamanya, satu kisah ingin kutuliskan.

3:16

Dulu aku ada kepikiran Begitu senang menjadi lautan Tiap sore matahari memberikan pelukan Dulu aku ada kepikiran Riak-riak laut ada untuk memberi sambutan Kala matahari dikira jatuh sendirian Sekarang aku mengerti Laut tak pernah jumpai matahari Juga tak mungkin memberikan hati Sebab mereka tidak akan pernah bersentuhan Sebagai contoh dari harapan dan kenyataan Jadi, jangan pernah memaksa jika tidak kesampaian

Hangatnya kala itu

Dedaunan gugur kala sore datang Ada kalanya mereka jatuh Pada saat itu pula pohon menjadi kosong Tanpa pelengkap nya Mawar merah yang aku sisipkan malam itu Pada binder kecilmu yang usang Berbicara seolah tak ingin menyakiti lagi Tanpa terasa kian sepi Apa artinya semua ini? Kalau hanya datang lalu pergi Menyakiti terus menyakiti Bagai tertusuk duri Yang kamu bawa lari adalah rasa bahagia Yang terus mengiba Tanpa ada tanya Lalu jadi derita Dalam nya rasa menjadi gelap Hingga aku terjelembab Pada sosok yang aku kenal Akhirnya menjadi nakal Yang tak masuk akal Tidak lagi jadi tempat yang teduh Jalan yang ku tempuh Akan rapuh bahkan bisa jadi gaduh Kasih, kamu hanya anganku Yang selalu aku semogakan

I'm fine..

Dibelahan bumi yang lain mungkin ada seseorang yang bahagia saat kau membuat cerita. Selalu melihat ceritamu, tetapi menahan jemarinya untuk berkomentar, entah dengan alasan apa dan dia sangat bersyukur ternyata kamu baik-baik saja disana. Dalam radius jarak yang berbeda, barangkali ada yang membuat cerita penuh tentang apa yang kamu suka, dengan harapan kamu melihatnya, lalu ia tersenyum saat melihatmu ada didalam daftar orang-orang yang melihat ceritanya. Bahagia, meski kamu tidak meninggalkan tanggapan. Dia hanya bahagia karna kamu tau itu artinya, kamu masih baik-baik saja. Cerita sangat berhak menerima bingkisan terimakasih dari orang-orang yang ragu hanya untuk sekedar bertanya kabar, orang-orang tidak bisa jujur dengan perasaannya masing-masing dan juga untuk orang-orang yang masih memilih menunggu untuk memulai.

Cinta , Luka , Derita

Aku tak bisa begitu saja mempercayai informasi bahwa kamu sedang dekat dengan seseorang. Mengingat kita telah berjanji untuk mendiskusikan ketidakpastian yang sewaktu-waktu mencoba merusak hubungan ini. Cukup satu penjelasan darimu, dia hanya seorang teman, mampu meruntuhkan segala prasangka buruk yang ada di benakku. Mereka hanya tak tau apa yang sebenarnya terjadi, lagi pula kita sudah berjanji untuk saling mempercayai. Ketakutan kehilanganmu perlahan mulai menghilang seiring sikapmu yang masih menjadikanku sandaran saat kamu merasa lelah dengan keras nya kehidupanmu. Aku percaya, kamu pun masih menjadi angin siang yang berhembus ke arahku saat matahari mencoba mematahkan semangatku. Kita saling membutuhkan, saling menguatkan, saling memperjuangkan, dan saling mempertahankan. Namun, disela-sela kesibukanku yang ku pikir akan membuatmu khawatir karena sedikitnya waktuku untukumu. Justru kamu yang sering menghilang tanpa kabar padahal seharusnya aku yang merasa sulit memberi kabar

Feeling good

Malam itu selalu mengingatkanku akan sekelebat hangat Hawa hangat yang menyeruk kulit hanya untuk bertemu Bercanda lalu tertawa Merengkuh lalu terikat Sekelebat hangat tubuh seorang hawa Yang selalu indah parasnya Yang selalu gula tawanya Yang mudahnya menyeret masuk jiwa Sesosok yang begitu mudah datang Begitu mudah pula pergi Tanpa pamit tanpa di undang Itulah misterius yang tiada pernah kutahu Malam, itu satu hal yang bisa ku beri untukmu Ku tanam bibit itu ke akar hati Tanpa izin restu tanpa perduli Tanpa takut akan dampak resiko Aku telah jatuh cinta Oleh seorang pribadi manusia Terpikat aku olehnya Hingga rasanya pikiran ini beku takkala namanya menari di sana Aku pria gila karena tersenyum sendiri Dirinya benar-benar sudah memangsaku hingga akar Hingga dirinyalah yang berdiri angkuh Hatiku tertawan oleh pesonanya

Tak seperti seharusnya

Dengan semua penyangkalan yang terlihat seperti keharusan Hati yang meronta menolak firasat Menyurati kelemahan, memeluk ketakutan... Luapan dari pengharapan, Pernahkah namaku terselip dalam doamu? Terasa hati dingin membeku, saat bagianmu kembali berhembus. Karena ada yang tertunda, saat ada yang tidak terucap... Kalimat terakhir yang berdiam dalam hening, Saat aku juga berhenti bertanya, Siapa aku di hatimu? Di sana aku terbayang, lukisan rindu yang telah kusam.. Saat kita menghabiskan malam, saat kita benci menemui pagi... Untuk bertahan, kita telah lelah... Untuk berharap, kita telah menyerah... Dengan semua cinta yang kita serahkan kembali kepada takdir, Dengan semua mimpi yang kita baringkan di dalam ketidakberdayaan.. Seakan kita akan bersama lagi, Seakan kita akan mencintai lagi. Saat engkau mengatakan, Setidaknya kita bisa berteman... Iya, setidaknya kita bisa berteman.

The first impression know you

The first impression know you. You are one of the kind, those who doesn't afraid to show how you really are. A very weird but energetic person. A person who can made someone laugh. Made someone's day or made someone feel confused like " what the fuck is going in here " Makan bersama. Bercanda. Bersendawa. Berbagi macam-macam cerita. Tambah porsi kedua tanpa terasa, entah karena memang belum kenyang atau sengaja supaya bisa berkumpul lebih lama. Malam ini Angin terasa sangat dingin Mencumbu kulit hingga ke tulang Menyisahkan bahwa sepi harus mati Malam ini Bintang dan bulan terlihat indah Menari di atas aksara Merangkai puisi untuk yang sunyi di sana Malam ini Cahaya bintang Cahaya bulan Turun terbang ke akar bumi Malam ini Bulan menyinari setiap sudut malam Hingga gelap pekat Lalu jemari hanya bisa menggenggam Malam ini Bumi tuhan terlihat lebih jujur Orang orang yang hidup dalam kepura-puraan lelap di telan kantuk Letakkan pikiran bebaska

Menantikan...

Kamu pernah ada Lalu menghilang Kamu pernah bersua Lalu pergi bagai parang Jangan menghilang Aku pria diambang kematian tanpamu Jangan datang tanpa kabar Jika kamu hanya singgah lalu kabur Menetap, sampai satu atap denganku Yang kamu hadirkan memang bukan kebahagiaan Melainkan, rasa yang begitu tak karuan Jangan pergi lagi Jangan ingkari lagi Jangan menusuk bagai belati Jangan hadirkan harapan yang tak pasti Aku pria diambang kematian tanpamu.

Tenggelam dalam jeratan jiwamu

Lelah; satu kata yang menggambarkan keadaan saya. Apa yang anda cari lagi? Apa yang sedang anda rencanakan? Apa pergi menjadi prioritas anda? Apa datang selalu tanpa kabar? Lalu kabur begitu terasa dekat. Padahal sudah tidak ada lagi sekat. Lelah; saya lelah dengan cara anda. Saya sudah menentang semua logika saya bahwa anda memang yang saya butuhkan. Nyata nya, anda menepis semua logika saya. Apa sebenarnya yang terjadi pada kita? Apa kita butuh waktu untuk sendiri? Lalu buat apa anda hadir membawa canda? Untuk menghibur hati anda yang terluka? Sedangkan saya, menyimpan luka lama yang belum sirna. Kita sepasang manusia yang tak luput dari rasa bersalah. Kita sepasang manusia yang hanya meminta pada-Nya untuk jadi lebih baik. Kita sepasang manusia yang munafik perihal cinta. Kita sepasang manusia yang banyak mengucapkan maaf pada orang yang salah. Kita itu sebenarnya apa? Teman? Bukan. Sahabat? Bukan. Kekasih? Sangat tidak mungkin. Yang saya butuhkan hanya j