Pendengar Baik

Bila pagi tadi kau marah Maka sore ini maafkanlah aku. Bila sore ini maafmu Masih semahal air di musim kemarau, setidaknya jangan membenciku di malam ini. Aku masih sanggup bertengkar Tapi tak sanggup kalau kau tinggalkan 

Datangkan untuknya Mimpi-mimpi yang indah . Damaikan hatinya Dari segala resah gelisah. Jagalah dia dari segala duka Berilah pengertian kepadanya Bahwa hadirnya begitu berharga. Di sini aku menjaga cinta Dengan keteguhan dan setia Yang selalu mendoakan Dengan hati penuh ketulusan. Apapun dirinya Ada seseorang yang begitu bahagia Saat berada di samping dirinya Janganlah habiskan waktunya dengan sia-sia 

Kamu adalah sosok yang tak akan pernah bisa hilang dari akalku. Kamu adalah bayang-bayang yang tak akan pernah hilang dari langkahku. Kamu adalah mimpi yang tidak pernah terlupa dalam lelapku. Dan kamu, adalah rasa yang abadi dalam khayalku. Kamu tak hanya sekedar mentari yang memberi terang dalam langkahku. Kamu juga tak sekedar pelangi yang memberi warna pada langit, dan kamu tak sekedar udara yang memberi napas dalam hidupku. Tapi kamu, adalah bumi tempatku berpijak, tempatku terdiam, dan tempat laraku bersandar. Kamu bukan masalah yang menjeratku kedalam duka, memenjarakanku dalam luka, dan menghanyutkanku dalam lautan asa, tapi kamu adalah keindahan yang memberikanku harapan akan gejolak asmara disetiap lamunan tentangmu. Kamu adalah rasaku yang tak bisa hilang, kamu adalah rinduku yang tak bisa kusembunyikan. Kamu adalah mimpiku yang tak bisa kuhentikan, dan kamu adalah harapanku yang tak henti-hentinya kupanjat. Kamu adalah inginku yang terus mengalir dalam alunan kemesraan, kam

Menyantap dengan lahap Dengan lauk yang sederhana  Nasi yang tidak terlalu enak, kering Hanya beralaskan kain dengan pemandangan jalanan setiap hari Aroma bau kendaraan yang tak sedap  Walaupun terdapat harum setiap pagi gerai KFC Gundah gulana mendera Pakaian ini sangat usang Basah.. Kotor... Tubuh penuh dengan luka memar Terlelap saat malam di hamparan toko-toko Rasa pegal selalu datang tanpa permisi Namun tetap tersenyum di wajah Rasa syukur Tak pernah terukur Mendapati hidangan sederhana hari ini Tak tentu esok hari menikmati Karena tak mengharapkan pemberi 

Negeri darurat Penegak hukum merapat Melindungi sang konglomerat Sedangkan rakyat melarat Negeri berseteru dengan demokrasi Namun tuli akan hak asasi Keadilan hengkang Rakyat membangkang Inikah negeri kita ? Tak ada lagi negeri damai Negeri yang permai Rakyat seperti sendiri Dalam lingkaran massa yang aktif Petinggi sibuk tiada arti Mengais sesuatu harga kumulatif Rakyat seperti sendiri Di dikte ideologi masif Tertuang dalam petisi-petisi Berisi dikotomi era produktif Cepatlah pulih untuk negeri ini Negeri ini kaya Negeri ini indah Negeri ini ... Negeri ini harus segera berbenah 

Bersama-sama menatap langit biru Dibalut kemurnian hasrat menyeruak kalbu Merajut masa depan dengan sebuah harapan Melangkah bersama hadapi gelapnya malam Kini kau telah memberikan arti dalam hidup Kita tunaikan janji sehidup-semati Rasa rindu adalah candu Terus bergerak akar dari sebuah temu Hiasi kepenatan dengan sebuah senyuman Kita pasti bersatu dalam dunia fatamorgana Halusinasi dalam sebuah fiksi kehidupan Diiringi bayangan indah memori dimasa ini Dengan lantunan simfoni indah darimu Dalam keragu-raguan ada sebuah harapan Kita adalah dua insan yang telah menyatu Tak terpisahkan dalam hidup yang tak menentu