Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

Kamu yang di ujung jalan

Aku masih terdiam termangu di tempat peraduan ini Masih melekat ingatan saat menggenggam jemari-jemari manis mu Rasa nya masih ku rasakan Meski pada akhirnya termakan pahitnya perpisahan Cinta dan tawa bahagia sudah tidak ada lagi di sana Ketika cerita tawa merekah sudah jadi air mata Tapi entah mengapa aku masih menunggumu hingga langkah terakhirku Bahkan saat alasanmu tuk kembali tak bisa aku temukan Suara mungilmu kita tak lagi terdengar Tak ada alasan lagi aku berharap, Saat aku mulai menyadari, Waktu bersamamu tak mungkin terulang kembali Mungkin telah tiba saatnya, Untuk mengikhlaskan segala cerita cinta dan tawa bahagia yang pernah ada, Aku berdo'a Semoga dalam kesempatan lain,  Tuhan mengirimkan aku baiduri tuk mengisi kekosongan hati ini lagi. 

Keseharian ku duniamu

Perhatikan caraku memperhatikanmu Apakah sudah mampu kamu rasakan dengan hati, bahwa ada yang dengan begitu perhatian telah mengetahui segala hal tentangmu?  Aku tahu yang akan kamu lakukan saat kamu kesal Aku tahu yang akan kamu lakukan saat kamu sedih Aku tahu yang akan kamu katakan saat kamu sedang ingin bergurau Aku tahu yang akan kamu lakukan jika ingin sendiri Aku tahu semua kebiasaanmu Aku tahu Perhatikan caraku mengingatkanmu tentang segala hal yang kau anggap tak penting. Apakah sudah sanggup kamu rasakan, bahwa ada yang begitu rela meluangkan waktunya untuk sekedar menghindarkanmu dari lupa Jangan lupa sarapan Jangan lupa makan siang Jangan lupa sholat Jangan lupa minum obat Jangan lupa membeli cemilan mu Jangan lupa membaca catatan kecilmu Ah tenang saja, sepertinya kamu tidak amnesia Perhatikan caraku mendo'akanmu Ah mungkin nanti Tuhan akan membantumu Karena hanya dia yang Maha Tahu Tuhan, lindungi dia di manapun dia berada Mudahkan segala urusannya Ringankan langkah k

Perpisahan yang menyakitkan

Masih sama seperti kemarin, lebih tepatnya beberapa minggu lalu, Yang mana perasaan ini masih sama denganmu,  Namun rasa denganmu tidak pernah terbalasakan Hanya dapat mengagumi mu secara diam-diam Mendoakan mu secara diam-diam, Hingga pada akhirnya diam-diam tersakiti dengan alasan yang pasti Alasan dimana kenyataannya kamu terus meminta ku untuk segera pergi Benar aku menyayangi, namun terasingkan olehmu, Mencoba yang terbaik dari yang paling baik namun tetap saja orangtua mu tidak menoleh padaku Mencintaimu adalah kebahagiaan tersendiri bagiku, Tersakiti karena mu adalah hadiah dari Allah yang dikirim hanya untukku yang harus diterima dengan keadaan bagaimanapun Sejak beberapa bulan lalu, hingga saat ini Bahkan disaat aku tak sengaja melihatmu dari sebuah mimpi Aku percaya saat itu mungkin mental hatiku diuji oleh sang maha kuasa agar hati tegar dibuatnya Aku berpikir mungkin aku diperintah untuk belajar ikhlas, Tapi sesungguhnya sangat tidak ikhlas hati ini Aku juga berpikir mungki

Melepaskan Kenangan

Ada segumpal rasa yang tersimpan dalam ingatan Untuk dirimu yang hanya sebatas kenangan Meski dirimu telah menjadi cerita ku yang lalu Tak bisa ku pungkiri, masih ada rasa yang membekas di hati ku Kuakui ada rindu di aliran darah ku Yang terkadang membuat ingin lupa Bahwa ada cerita telah meninggalkan kisahnya Dan kebersamaan kita hanya sebatas cerita Sungguh, aku ingin berhenti mengingat Melepas segala yang mengikat, terjerat Dan inginku belajar melupakan mu, meski itu bukan kehendak ku Saat ku sadari, telah ada cinta yang lain di hidupmu Terlalu banyak air mata jatuh di pipi di atas secarik kertas Saat mengingat kisah yang telah pergi Aku akan pergi meninggalkan semua kenangan Meninggalkan mu hingga bayanganku pun tak bisa kamu temukan  Karna bagiku,  Kamu telah menjadi cerita yang indah dan harus aku lupakan. 

Bersanding lah wanitaku

Semua orang bisa menjalaninya, menikmatinya bahkan memporak-porandakannya. Pernikahan bukan sebuah keinginan, namun sebuah keberanian untuk mengambil tanggung jawab dan kesiapan untuk berjuang. Bisa juga menjadi sebuah pilihan. Sebab ada banyak cara untuk sekedar menunjukkan rasa simpati, kasih sayang dan cinta. Pernikahan menjadikan kita belajar banyak hal bahwa perkenalan adalah suatu proses panjang yang tak pernah lekang dan terbatas oleh waktu. Bahwa pasangan kita adalah manusia biasa yang punya potensi hina dan mulia, seperti juga kita. Pernikahan menjadikan kita mengevaluasi diri, bukan untuk menjadi malaikat, bukan juga hanya untuk sekedar bahagia. Dan, Kami memang tercipta untuk saling cinta Dan kami juga hadir atas nama rasa Rasa yang lama kami dambakan Hingga maut yang bisa memisahkan 

Aku, kamu dan Tuhan

Tuhan tau bagaimana aku merindu Hamparan doa panjang menjadi jalan utama Tuhan tau bagaimana aku mencinta Sepucuk surat mengoyak hati Patut kah aku membenci ketidakadilan ini? Lagi dan lagi aku kalah dengan cara yang licik Bagaimana bisa seorang pemuda penuh harap terbujur kaku sekali lagi? Tuhan tau aku sedang menangis Tuhan tau aku sedang mengais nama mu Tuhan tau aku sedang kacau membabi buta Tuhan tau aku sedang tidak baik-baik saja Lantas, apa yang tidak aku ketahui? Kamu, kamu menyudahi lagi hamparan doaku Kamu, kamu menikam jantung tepat di sebelah kiri Kamu, kamu memberi arti seakan semua penuh pelangi Kamu, kamu mematahkan hati yang tersusun rapih Lelah pikiran ku, Lelah semua perjuangan ku Lelah aku mencinta Tuhan, aku lelah. Matikan perasaan ku terhadap nya Biarkan dia bersanding dengan yang pantas Biarkan dia mencintai dirinya dengan baik Biarkan dia menemukan bab baru di hidup nya Biarkan dia bahagia dengan pilihan nya Tuhan, sempurnakanlah cintaku dalam diam Tuhan, jagala

Hujan dan Air Matanya

Hujan menyapaku malam ini Membawa sebungkus rindu yang masih baru Dari siapa? Mungkinkah kamu? Aku tak pernah meminta untuk merindumu Tapi hujan mengirim pesan rindu padamu Aku bisa melihatmu, berada didepanku Bahkan dalam jarak yang sangat dekat Anehnya kita baru saja saling mengenal Daya magismu membuat dirimu jadi lebih indah Serta selalu kau selipkan canda disetiap perbicangan ini Membuat jantung bekerja lebih cepat Membuatku bungkam seribu bahasa Guyonanmu sangat sederhana inginku membalasnya Katamu, ini tercipta karenaku Tanyamu, sanggupkah kujadi duniamu? Jawabku, jika Tuhan berkehendak pasti kita akan bersama Dan jika tidak, aku akan menjadi pendengar baik mu sampai waktu tak lagi berputar Setidaknya jika tak bisa memiliki Jangan sampai berubah benci Meski tak bersama Aku harap kamu bahagia Cinta sejati takkan memaksa Meski hatinya sendiri yang ter-luka 

Tentang Afeksi

Rona senja telah menjingga Membias melembut di ujung langit Derai hujan yang tersisa Sejukkan jiwa basuh segala asa Kau datang dimana Hati ini sedang terluka Di saat sepi melanda jiwa Kamu hibur aku dengan canda tawa Bahagiaku adalah senyummu Harapanku adalah bersama denganmu Masa depanku Adalah mempersuntingmu Namun jangan sekali kali kau membisu Karena diammu, merampas bahagiaku Tangismu, merusak ketenangan jiwaku Maka aku mohon kepadamu, Kamu yang kubicarakan dengan Tuhan Baca dan pahami sampai dimana aku akan bertahan Ketika kamu tak bisa lagi kuraih, lalu apalagi yang bisa kuterima ? Aku melemah menulis ini dan mungkin pasrah pada puisi ini. Aku ingin kamu tersenyum kembali Di saat kamu dan aku berjumpa pertama kali Aku ingin selalu disampingmu Biar kamu tahu akulah pengobat segala laramu Atau kita bisa bersepakat, melalui segala yang ada, bahwa Tuhanpun tahu cintaku tidak musnah oleh waktu hingga maut menjemputku dan Akan ku tunggu kamu di lain waktu.

Read it, dude!

Hei, teruntuk kamu yang saat ini aku cintai dengan ketulusan. Darimu aku belajar berbagai hal meski yang sering kupelajari hal yang menyakitkan. Darimu aku mengerti arti berjuang tanpa dihargai, arti peduli tanpa di anggap. Entah kenapa, karena berbagai hal yang menyakitkan yang aku dapatkan darimu membuatku semakin beranjak dewasa. Memang menyakitkan, namun apa daya mencintaimu peduli rasanya tidak akan mungkin terjadi. Jujur, kuakui dari lubuk hati ini, sikapmu memang selalu menyakiti dan melukaiku. Namun, dengan seperti ini aku bisa belajar untuk selanjutnya supaya hati-hati dalam hal peduli dan mencintai. Aku selalu memperjuangkanmu dengan sepenuh tenaga serta ketulusan hatiku ternyata tak mampu membuat hatimu terketuk. Terimakasih padamu kuucapkan karena sudah mengabaikan perjuanganku dan tak menganggap keberadaan ku. Aku juga yang terlalu peduli padamu namun selalu kamu abaikan bak orang yang tak berarti. Mungkin ini salahku yang menganggap bersamamu adalah suatu kebahagian y

Mawar, Jangan bercanda.

Bercengkrama dalam ketidakpastian Tertegun saat menceritakan apa yang dia suka Sapuan ombak menerjang kalang kabut Hati menjerit layaknya ledak kan granat Sepasang mawar putih Yang katanya jadi tumpuan bahagia  Berubah menjadi kabar asing Yang menghilang dengan gampang Bercerita manja merangkai kata penuh makna Inginku lepas semua apa yang kurasa Aku terpenjara dalam cerita ini Cerita ini penuh tanya Tak pernah kutemui jawabannya Namun selalu kutelusuri jejaknya Beri aku waktu untuk bicara Izinkan aku untuk bertemu  Aku tahu, aku hanya pendengar dan tidak ada di daftar masa depan mu Namun kamu selalu menganggap semua hanya cerita antara seorang teman Tapi memang dasar kau bunga mawar putih, mawar memang berduri Meski tlah menghilang tapi kamu masih tetap berduri Dan duri itu masih sanggup merobek dan melubangi Sadar kah ? Aku yang sempat mendampingimu yang kamu robek dan kamu lubangi Bertahan dan terus menunggu sebuah jawaban dari arti sebuah candaan 

Makkah, dan Rindu nya

Pada akhirnya, apa yang selama ini kita anggap beban justru akan menguatkan kita selama di perjalanan nanti. Di depan sana akan lebih banyak duri yang akan terinjak. Ada lebih banyak tikungan yang akan membuat kita harus berpikir lebih matang. Hari ini, atas semua yang terjadi, kita telah menjadi lebih bijak dari sebelumnya. Menjadi lebih toleran dari hari kemarin. Menjadi lebih pengertian pada hal-hal kecil yang kadang masih sering menyakiti perasaan.  Semua yang saat ini kita jalani adalah alur cerita terbaik yang Tuhan tuliskan tempo hari. Bersyukurlah.... karena hari ini kita telah menjadi lebih dari sebelumnya. Lebih segalanya, dari sebelumnya. 

Sosok Berbeda

Hari silih berganti tanpa dirimu Hampa kurasa rindu menyiksa Terlintas sosokmu dalam bayang memori itu Senyummu yang anggun Candamu mendamaikan hati Dan semua tentangmu, aku rindu Disini aku belajar tentang kesetiaan Belajar tanpamu, dan juga tanpa yang lain Belajar menegakkan istiqomah Dibumbui dengan ibadah Berharap berjumpa dalam hangat nya mentari Disini aku menunggumu Menunggu derasnya sapuan cintamu Menunggu tanpa sedikitpun merayu Dengan segala hal tentang dirimu Yang mampu meneguhkan hatiku Setiap hayal yang ku Cipta Dirimu hadir dalam keindahan Dirimu kepakkan angin dalam setiap senyuman Membuat hati tak mau pergi Ingin selalu merasa semilir kepakkan anginmu Kudekap, kujaga , kucinta... Kembalilah kasih, aku merindu... 

Bertahan kemudian melepaskan

Kepada derai hujan hari ini Akan aku titipkan salam pamitku untuk-mu Selamat tinggal.. Kini aku tau apa itu melepaskan Tidak segampang itu memang Tapi akan jauh lebih sakit, Jika aku terus memaksa egoku Lalu.. Tadinya aku pikir kita serasa Ternyata di hatimu hanya ada dia Jadi, untuk apa aku diantara kamu dan dia Mungkin selama ini.. Aku hanya salah menempatkan rasa Baik-mu bukan berarti suka Perhatian-mu bukan lagi kasih sayang Dan peduli bukan untuk menaruh hati Kini aku sadar Perasaan adalah kebebasan Tak bisa di paksakan Tak bisa berpikir secara logika Dan muncul dengan sendiri-nya Jika beruntung, Mungkin ada perasaan yang sama Tapi jika tidak, cukup lepaskan saja Meskipun menemukan rasa tak semudah melepaskan-nya Setidaknya jika tak bisa memiliki Jangan sampai berubah benci Meski tak bersama Aku harap kamu bahagia Cinta sejati takkan memaksa Meski hatinya sendiri yang ter-luka... 

Berbicara lah, kasih!

Aku terkadang memiliki pikiran negative bahwa kamu sedang begitu dekat dengan seseorang. Mengingat kita telah berjanji untuk mendiskusikan setiap ketidakpastian yang sewaktu-waktu mencoba merusak hubungan ini. Cukup satu penjelasan darimu, dia hanya seorang teman, mampu meruntuhkan segala prasangka buruk yang ada di benakku. Mereka hanya tak tau apa yang sebenarnya terjadi, lagi pula kita sudah berjanji untuk saling mempercayai. Ketakutan kehilanganmu perlahan mulai menghilang seiring sikapmu yang masih menjadikanku sandaran saat kamu merasa lelah dengan keras nya kehidupanmu. Aku percaya, kamu pun masih menjadi angin siang yang berhembus ke arahku saat matahari mencoba mematahkan semangatku. Kita saling membutuhkan, saling menguatkan, saling memperjuangkan, dan saling mempertahankan. Namun, disela-sela kesibukanku yang ku pikir akan membuatmu khawatir karena sedikitnya waktuku untukumu. Justru kamu yang sering menghilang tanpa kabar padahal seharusnya aku yang merasa sulit memberi kab

Temui aku dalam mimpi

Jika suatu hari nanti aku pergi tanpa memberitahukan mu Ini bukan kehendak ku, ini bukan juga inginku.. Harapku bisa hidup lama dengan kesehatan dan penuh dengan persiapan di masa depan.. Ini juga bukan anganku, hidup dengan keraguan dimana antara hidup diambang kematian.. Yang ku ingin hanya masa depan, dimana aku bisa memenuhi kewajiban ku sebagai seorang anak yaitu membahagiakan kedua orang tuaku.. Membuat mereka bangga dengan segala hasilku.. Ternyata yang tertulis digaris tanganku bukan itu Aku harus hidup dengan menyembunyikan segala luka.. Dimana nanti, hari ini, esok atau pun lusa aku akan segera pergi tanpa inginku.. Mungkin pada saat itu, aku sudah tidak kuat bertahan Mungkin pada saat itu, aku sudah menyerah Mungkin pada saat itu, aku memang sudah saatnya beristirahat Mungkin pada saat itu, aku sudah merindukan sang Rabbi... Maaf, jika harus pergi tanpa kenangan indah. 

Jemari dan hati yang membisu

Haruskah aku menulis namamu dalam tiap sajak pada tulisanku agar kau tau kaulah kerinduan itu? Ahh rasanya aku malu untuk melakukannya, meskipun hati selalu ingin memberitahu tapi biarlah ini menjadi kisahku yang tertuang diantara aksara pada sajak-sajakku. 

Pikiran Ku Sibuk Atas Bayangan Mu

Aku tau aku yang jatuh cinta. Bukan dirimu. Aku paham aku yang memiliki perasaan terlebih dulu kepadamu. Aku yang diam-diam memerhatikanmu. Yang tanpa pernah kamu sadari ( atau mungkin kamu sadar tetapi pura-pura tidak sadar ) aku sering mencari perhatianmu. Aku hanya ingin melakukan sesuatu agar kamu menyapaku. Hanya ingin kamu tau bahwa ada orang yang dengan sepenuh hati sedang ingin bercengkrama. Meski sejujurnya, dengan kamu bercerita tanpa kamu tau perasaanku pun sudah bahagia. 

Meniti Bersama

Aku ingin naik balon udara bersama mu menikmati senja yang selalu kamu nantikan, bukan hanya melihat postingan orang lain saja tapi aku akan membantumu mewujudkan nya. Banyak orang membayangkan kehidupan setelah pendekatan akan indah, serasa milik berdua dan memang benar tapi apakah itu saja? Aku malah ingin membuatmu kesal , sebal dengan segala tingkah laku ku , aku ingin melihat kamu murung ketika cemilan mu aku habiskan. Ukuran romantis untukku , jalan-jalan ke pasar malam melihat binar lampu bianglala lalu memainkan tembak bola kasti ke cup lalu ketika semua cup nya jatuh , disaat itu aku menang . Lalu memberikan mu sebuah boneka ya mungkin tidak bagus seperti di pusat perbelanjaan atau di toko boneka mahal . Tapi boneka yang lesu,usang yang aku bisa berikan dari permainan ini . Betapa sulit nya menjatuhkan cup yang berjarak 5meter itu yang ku sebut perjuangan .  Lalu apakah pacaran bisa berantem hebat? Bisa tentu saja , aku ingin merasakan nya berdebat denganmu , beragumen denganm

Hanya Aku, Tempat Mu Mengadu

Pada setiap bait yang kutuliskan Terngiang jelas pesona parasmu Lagu yang selalu ku putar you are my Sunshine Cukup membuatku bertanya-tanya apakah serumit ini bercengkrama dengan dirimu? Hati terus mengiba meminta lapak rebah Namun perihal itu ia ogah Terkadang melantunkan namamu di puisiku seperti mau mati Tak kuasa menetap pada perih ini Inginku terlampau sederhana Menjadi pendengar setiamu , menjadi yang kedua atau di ketiga kan setelah urusan pertama mu selesai Itu tak menjadi masalah , baiduri Asalkan aku bisa menghibur mu dari yang penuh luka jadi penuh tawa suka cita.