Rose

Dan kunamai kamu Ros, kuambil dari bahasa asing dari bunga mawar; rose. Kuharap kamu tumbuh tegak, seperti layaknya tumbuhan yang tinggi meninggi. Meski beberapa temannya rendah merendah. Kamu harus tahu bahwa tanaman yang semakin meninggi akan semakin banyak angin yang menerpa. Kuatlah Ros, aku menuntunmu.

Pergilah ke entah berantah, melayarlah di atas kapal kertas. Jadikan langit dan laut ikut menjadi saksi, lakukan peranmu sebagai pelukis langit. Jangan biarkan matahari pagi terlewat mencumbumu. Mewangilah seperti bunga. Jika akhirnya kamu lelah, lalu rindu, pulanglah. Tubuhku yang akan menjadi peredahmu Ros. Berjanjilah, kita akan menua bersama sampai jadi debu.

Selama kamu entah apakah disebut itu, aku tidak akan bertingkah yang akan membuatmu cemas. Malamku akan kuhabiskan dengan bercengkrama dengan melihat senyuman kecil mu yang selalu ku persilahkan masuk di kehidupanku.

Ros, ingatlah betul-betul. Aku membiarkan tentangmu mengisi sebagian pikiran di kepalaku. Aku memberikan seluruh rasa yang kau sebut rindu di hatiku untuk kau miliki.

Jadikan gubuk ini tempat pulangmu, selagi teh susu kesukaanmu belum dingin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudihkah berteman (?)

Kamu yang tak bersemayam