Takdir

Senyap sakitnya ... Tak sesakit diriku
Sejati cinta yang kutempa 4 tahun lalu
Beranting lara kering yang mudah patah
Sudahlah! Cukup sudah..!!
Cintamu tak terbukti setia
Hanya sebatas debu yang tak kasatmata
Berikan cintamu itu pada siapapun..asal bukan aku!!
Karena aku tak butuh.
Kemudian..
Tangisku kian menjadi , kupeluk jasadnya yang terasa dingin di kulit.
Sementara di belakang kulihat kamu berdiri dalam dimensi yang berbeda
Ah akhirnya sebuah pembebasan dari semua hidup yang begitu bangsat melepas kepergianmu

Jejakmu hilang tersapu mendung
Menenggelamkan cinta
Menyisakan sesak jiwa
Tak mau kubiarkan khianatmu memelukku lagi
Kamu telah pergi bersama reruntuhan kepercayaanku
Jangan pernah kembali lagi
Karena aku...tak ingin terhanyut oleh dusta manismu lagi.

Mungkin manusia yang sempurna memang bukanlah manusia yang tanpa dosa , melainkan manusia memang harus mengecap dosa untuk bisa memahami kemanusiaannya.

Kamu seperti peraup kebahagiaan yang abadi . Kata-kata dalam bahasa aneh itu kembali terngiang-ngiang dengan syahdu. Membuatku terbuai, pikiranku seperti dilompati waktu. Dimensi-dimensi lain kini membentuk jelas. Dimensi kosong , dimensi nan gelap. Aku berusaha mencari-cari celah untuk keluar dari dirimu tetapi tak bisa , semuanya terasa tak berpintu.

Benda hening itu pun pecah dengan bunyi sangat nyaring. Aku mengambil salah satu pecahannya , langsung kubeset nadi ini. Selepas itu , aku langsung melihatmu , JELAS . Sesaat aku sumringah , kamu akhirnya berhasil kutemui.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudihkah berteman (?)

Kamu yang tak bersemayam