Thx!

                         Gerimis Juni Yang Lalu

Za, gerimis Juni datang tiba-tiba serupa bayangmu yang murung. Seperti dongeng para putri raja yang menunggu pinangan. Pangeran mana yang pasti akan datang? Pangeran mana yang akan pergi dan tumbang?

Dan selalu aku bimbang menunggu kabar angin yang berhembus dan lewat. Adakah angin akan membawa suratmu sampai di pintu rumahku? Cerita tentang kesedihan, tentang keyakinan, tentang ketetapan yang sering membawa kita menuju kesenyapan masing-masing. Kita tak pernah tahu kehendak waktu. Dan ketika keletihan menyergap kita dalam pembicaraan yang muram, kita lalu menanggalkan hati dan meletakkannya di atas tungku membakarnya dalam kepingan sisa bara api dan tak tahu kapan padam.

Za, gerimis Juni lewat dan sia-sia. Serpih air serupa kristal kaca yang tak pernah mampu membasahi halaman. Menghilang bersama selimut keputusasaan yang membungkus kita dengan keraguan.

Sekali waktu aku datang dengan senyum yang kecil dan sedikit gundah sisa perbincangan kita yang tak pernah selesai. Sekali waktu aku berlari dan berlalu seperti kelinci, sejenak menghilang dari pandanganmu bersama baris-baris puisi yang masih menggantung.

Sesaat kita sama-sama berbohong tentang masa lalu masing-masing. Sejenak kemudian kita mencair dan menjadi begitu jujur hingga melupakan kenyataan yang kian pekat. Selebihnya kita hanya melewati hari-hari dengan tatap mata yang tak pernah berhasil tersampaikan makna-nya.

Demikianlah jalan hidup yang membuat kita saling menilai dengan hal-hal yang sangat kecil. Seperti jawaban mu atas pertanyaanku kali ini adalah cermin dari semuanya " Masihkah, relungku kamu simpan dalam sanubarimu, seperti yang kamu janjikan padaku ? "

Za, aku tak memerlukan satu pun penjelasan atas jawabanmu. Karena gerimis Juni berlalu dengan kenangan pertemuan yang memilukan. Gerimis Juni berlalu dan selalu menjelma airmata. Sepertiku yang selalu nyeri bersama tumpukan kertas penuh coretan. Sepertimu yang selalu pergi meniti kisah sepanjang jalan tanpaku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudihkah berteman (?)

Kamu yang tak bersemayam