Alca dan Tiana

Aku tak tau harus berkata apa, tapi inilah yang aku rasakan sekarang saat menulis ini..

Alca, maafkan aku yang membuatmu terluka karena kebodohanku. Aku, yang tak pernah berdiri di samping seseorang. Aku, yang tak pernah tau harus bagaimana saat di samping seseorang. Sekarang telah merendahkan lututnya di depanmu. Maafkan aku Alca. Aku telah membuat hidupmu sulit. Aku telah mempermainkan persaaanmu..

Maafkan aku mengatakan ini, tapi pada mulanya aku mendekatimu karena aku penasaran padamu.

Awal melihatmu, aku melihatmu sebagai seseorang yang berbeda. Saat bersamamu, aku jadi ingin mengenalmu lebih jauh. Dan lama kelamaan rasa penasaran ini berubah menjadi perasaan asing. Perasaan asing saat aku bertemu denganmu, persaan asing yang kemudian aku tau sebagai cinta.

Tentu aku tak pernah membuat diriku menyukaimu. Segala yang ada pada dirimulah yang membuatku menyukaimu. Aku tak pernah menyalahkanmu tentang ini. Karena diriku sendiri yang telah menurut untuk jatuh hati kepadamu.

Tapi maafkanlah aku Alca, aku tak dapat meneruskan perasaan ini. Aku tak bisa bersamamu.

Maaf jika membaca ini membuatmu terluka akan perihal yang bagai sajam, tapi inilah kejujuran yang aku ingin katakan. Aku tak mau menjadi sulit pada akhirnya. Maka aku, memutuskan untuk mengakhirinya sekarang.

Tolong biarkan aku menyimpan alasannya untuk diriku sendiri, lupakan aku jika itu membuatmu lebih baik. Lupakan saja aku, masih banyak hal yang lebih indah yang bisa kamu dapatkan. Tapi itu bukan aku.

Mengajak Tiana bertunangan adalah salah satu caraku untuk bisa jauh darimu. Walau kamu lebih baik dibandingkan Tiana, walau sampai sekarang aku tak bisa untuk sekedar menyukainya, tapi aku berusaha memulai semuanya dengan Tiana. Aku harap aku bisa mencintainya seperti aku mencintaimu.

Jujur aku tak mau menyakitinya dengan mengatakan yang sebenarnya, tapi aku juga tak mau kehilangan dirimu. Tapi aku tak bisa memilih kalian berdua. Mungkin salah satu cara adalah dengan melepaskanmu, melupakanmu, dengan bersamanya.

Jika kamu berpikir Tiana sebagai batu loncatan, itu memang benar..
tapi aku akan membuat batu loncatan itu berubah menjadi tujuan akhir seiring berjalan nya waktu. Walau penuh dengan kekecewaan dan sakit mengenai fakta tak bisa bersamamu, aku akan tetap bertanggung jawab dengan keputusanku. Karena ini jalan yang telah aku pilih..

Maafkan aku Alca, kamu adalah yang sempurna untukku. Tapi  berjuta maaf aku tak bisa dengan dirimu.

Ku harap, kita masih bisa bertemu dan saling meluangkan waktu. Aku harap, ini bukan akhir pertemuan kita setelah segalanya yang terjadi sekarang..

Terakhir, aku menunggumu berbahagia bersama seorang laki-laki yang tulus mencintaimu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudihkah berteman (?)

Kamu yang tak bersemayam