Secret Admirer

Dalam sepihnya waktu
Tak ada jeda saat ku sulam rindu dalam jiwa,
dalam sunyinnya lara
Tak sirna ku rajut kasih di muara kalbu
Bahwasanya akulah penggagum rahasia di balik kedai itu

Setiap senyum karismamu
Melekat erat di benak malamku
Menghantarkan hasratku ke tepi bahagia
Walau sekat jadi ruang pemisah
Mengagumimu bukanlah dosa

Lelah cucuran keringat di kedai tersebut
Saat jantung berdetak lebih cepat
Tiada terbilang oleh hitungan dalam angka, dalam aksara
Tak cumbui bayangmu pada rembulan
Tuk datangi jiwamu dalam impian
Meski terkadang dalam bisu

Ku kemas catatan kecil ku tentangmu di kala sore itu
Bergegas pulang, meski terkadang ada senyum darimu
Ku lihat wajahmu merona
Aku tetaplah sang penganggum rahasia yang menyulam sebuah harapan

Di balik tirai aku memandang catatan kecilku yang kutulis tentang mu
Dalam bias malam, hanya terasa sepi
Aku pria yang tersenyum mengingat semua kejadian di kedai sore itu
Ku masih disini dalam malamku
Merajut sejuta mimpi indah
Bersama bayangan mu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudihkah berteman (?)

Kamu yang tak bersemayam