Soal dingin, kamu juaranya
Malam itu kamu begitu sadis, menampar dalam sepi
Seakan aku tiada arti
Air mata menetes penuh derita tapi kamu tak peduli
Kamu telah berubah meninggalkan sebercak darah dalam sanubari
Aku punya hati..
Tapi mengapa kamu renggut dengan egomu yang membuatku seakan tak berarti
Kamu telah berubah meninggalkan bekas janji di hati
Seakan aku besi tanpa arti
Aku rindu tutur bicaramu yang membuatku tersenyum sendiri
Kemanakah sifat lembutmu yang pernah kamu beri?
Mengapa segalanya t'lah berubah?
Sunyi menyeretku dalam langkah tak pasti
Senyummu seakan basi
Dan kemana pula pujangga yang selalu tersenyum dan membelenggu
Mengapa hanya senyum yang palsu terus kamu berikan?
Kamu telah berubah
Meninggalkan bekas dalam dada yang belum sirna.
Komentar
Posting Komentar