Untuk semesta, biarkan kita bahagia

Apa kamu mendengarku di sini?

Mendengar rentetan rindu yang kian menjerit lantaran jiwa kembali tersiksa oleh jarak yang keji.

Apa kamu tau hari ini apa yang kulakukan? Tentu saja jawabanya pasti tidak karena kita kini tengah terpisah oleh jarak dan keadaan yang menyiksa hati, pikiran.


Bagaimana tidak? Sariawan mendera, bibir pecah-pecah lantaran terlalu lama tidak menyentuh lembutnya tarian lidah indahmu. Bahkan terkadang aku sampai lupa merasakan apa itu asmara dalam kehangatan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudihkah berteman (?)

Kamu yang tak bersemayam