Read it, dude!

Hei, teruntuk kamu yang saat ini aku cintai dengan ketulusan. Darimu aku belajar berbagai hal meski yang sering kupelajari hal yang menyakitkan. Darimu aku mengerti arti berjuang tanpa dihargai, arti peduli tanpa di anggap.

Entah kenapa, karena berbagai hal yang menyakitkan yang aku dapatkan darimu membuatku semakin beranjak dewasa. Memang menyakitkan, namun apa daya mencintaimu peduli rasanya tidak akan mungkin terjadi.

Jujur, kuakui dari lubuk hati ini, sikapmu memang selalu menyakiti dan melukaiku. Namun, dengan seperti ini aku bisa belajar untuk selanjutnya supaya hati-hati dalam hal peduli dan mencintai.

Aku selalu memperjuangkanmu dengan sepenuh tenaga serta ketulusan hatiku ternyata tak mampu membuat hatimu terketuk. Terimakasih padamu kuucapkan karena sudah mengabaikan perjuanganku dan tak menganggap keberadaan ku.

Aku juga yang terlalu peduli padamu namun selalu kamu abaikan bak orang yang tak berarti. Mungkin ini salahku yang menganggap bersamamu adalah suatu kebahagian yang nyata. Mulai sekarang, aku resmi berhenti memperjuangkanmu dan peduli padamu.

Jujur kuakui, aku sangat cinta padamu melebihi diriku sendiri. Aku selalu berusaha untuk mencintai seseorang dengan hati yang tulus walau aku tidak pernah dapat ketulusan itu sendiri.

Tak mengapa kau mengacuhkanku sebab kelak kamu akan sadar bahwa orang yang tulus tak dapat kamu temukan dengan mudah.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudihkah berteman (?)

Kamu yang tak bersemayam