Self reminder, perlu?

Mungkin ada di antara kita yang mempunyai rasa empati toxic, di mana sikap ini membuat kita merasa harus selalu mendahulukan kebutuhan orang lain. Akibatnya, kita bisa menjadi kelelahan secara fisik dan tertekan secara mental. 

Menjadikan diri sendiri sebagai prioritas bukanlah suatu egoisme.

Menjadikan diri sendiri sebagai prioritas dalam hidup tentu berbeda dengan sikap egois. Kita adalah subjek utama dalam kehidupan kita, sehingga memprioritaskan diri sendiri merupakan sebuah kebutuhan dasar yang harus kita penuhi. Jika berurusan dengan hal-hal prinsipil. Jadikan diri sebagai patokan. 

Kita juga harus memperhatikan perasaan sendiri, tidak hanya melulu perasaan orang lain.

Kita tuh terlalu berhati-hati agar tidak sampai melukai perasaan orang lain, tapi akhirnya justru kita yang paling menderita dan jauh dari permukaan. Orang yang menyakiti perasaan kita juga butuh tau bahwa kita tersakiti, biar dia bisa berubah jadi pribadi yang lebih baik.

Tidak ada salahnya menolak pertolongan orang lain.

Kita juga punya kehidupan, jadi berhenti untuk merasa perlu memenuhi kebutuhan orang lain sampai membuat hidup sendiri terbengkalai. Tidak ada yang salah menjadi pribadi penuh empati dan gemar menolong, tapi lihat juga kondisimu. Kalau kita lelah, ataupun situasi dan kondisi tidak memungkinkan untuk mengiyakan permintaan tolong lebih baik tolak.

Tanpa harus mengiyakan segalanya, kita masih tetap menjadi pribadi yang baik. Imbangi sifat penuh empati dengan pikiran yang realistis, agar rasa empati itu gak berbalik jadi toxic buat diri kita.

Berhenti terlalu mengkritisi dirimu sendiri, kita sudah banyak berkorban.

Banyak reaksi toxic dari lingkungan sekitar yang bisa membuat kita sendiri berpikir kalau kita adalah pribadi yang buruk. Reaksi toxic seperti apa, sih? Contohnya, ada teman kita yang menyebut diri kita sebagai teman yang egois hanya karena kita menolak membantu persoalan pribadinya. Berhenti mengkritisi dirimu sebagai pribadi egois hanya karena gak bisa memenuhi keinginan semua orang. Kamu sudah banyak berkorban.

Menentukan siapa inner circle yang akan kamu jadikan prioritas adalah hal yang bagus.

Pilihlah dengan bijak siapa orang yang akan memenuhi kebutuhan orang lain yang akan kita prioritaskan, tentukan inner circle. Hal terpenting dalam inner circle adalah, fakta bahwa orang tersebut menjalin hubungan take and give yang seimbang denganmu. Jadi, di luar inner circle, kita boleh istirahat sejenak untuk menolak memenuhi kebutuhan mereka.

Sediakan waktu me time untuk dirimu yang berharga. Me time itu penting sekali agar kita bisa mengisi kembali energi yang sudah terkuras di dunia luar.

Kita bisa kelelahan dan tertekan kalau seluruh waktu kita gunakan untuk orang lain. Jadi, hargai diri sendiri dengan melakukan me time.

Jadikan diri sendiri sebagai fokus utama, maka akan ada banyak hal baik yang menghampiri.

Ketika kita berani tegas untuk menjadikan diri sendiri sebagai fokus utama, maka kehidupan kita akan menjadi lebih terurus. Saat hidup lebih terurus, akan ada banyak hal baik yang menghampiri kita. Entah dari segi material atau bisa jadi dengan perilhal jodoh. Perbaiki diri dan selalu rendah hati 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudihkah berteman (?)

Kamu yang tak bersemayam