Kado Terindah

Kita berkelana, menyusuri setiap kota tiada hentinya, mengorbit Sang Surya di ruang kedap udara. Mengunjungi setiap sisi gelap semesta, tanpa lelahku tetap menggenggam tanganmu erat, sebab kau begitu takut awal perjalanan ini berakhir dengan keparat.


Bersenandung tentang lagu favorite kita, kita mengarungi samudera, menjelajahi angkasa. Syair bersabda di latar cinta dipuja, wangi bunga bersemerbak harum menyusup ke dasar sukma.


Bulan pun merekah senyumnya, kita menari di antara gradasi pelangi. Komet-komet bernyanyi lagu cinta, lengan bulan memeluk bumi begitu mesra.


Bertabur bintang-bintang yang menjulang ke angkasa, aurora menyambut manis dua insan bermabuk cinta. Menjemput bahagia, yang tenggelam di laut asmara melepas luka lama.


Kita abadi melebur bersama semesta, lalu aku menghadiahkanmu saturnus, dan semesta bersaksi bersama kilauan permata. Aku melingkarkannya di jari manis, aksara bersuka cita menabur rasa di angkasa luas, atmosfer bersenandung ria sebab tak ada cinta yang tak terbalas. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudihkah berteman (?)

Kamu yang tak bersemayam