Bimbang ketiga

Terhenti di persimpangan, bimbang akan kemana jejakku selanjutnya membekas.


Hidup itu, selalu ada pilihan yang menjadi petunjuk utama dalam sandiwara ini. Didalam pilihan pun selalu ada tanda isyarat bahkan penjelasan yang panjang mengenai pilihan itu sendiri. Terkadang, ada yang mampu terlihat dan terbaca dengan sangat jelas oleh mata. Terdengar sangat indah di telinga dan terpahami dengan seksama oleh akal dan pikiran...Tapi, terkadang kesemua itu tak mampu bekerja dengan maksimal ketika ego memainkan pilihan itu.

 

Gunakan hatimu...singkap dia hingga tanpa sehelai pun tirai yang menutupi, agar menjadi nahkoda dalam bimbangmu menentukan pilihan. Banyak hal pemicu bimbang atau ragu. Menghinggapi saat tiada kesanggupan menentukan arah...tak ada kematangan, tak ada kemantapan...atau pun ketidakikhlasan terhadap sesuatu...cinta... serta emosi sesaat. Dan, bimbang itu pula terkadang datang dari ketidakmengertian apa sebenarnya yang kita inginkan...ketidaktahuan, iya atau tidak....atau malah membodohkan diri sendiri dalam ketidakjujuran, bahkan hingga menenggelamkan diri dari keinginan untuk mencari yang sempurna.


Lalu, ketika cinta memaksa kata "Bimbang" untuk bekerja...akan ada hal lain yang terlupakan atau tersisihkan untuk sementara waktu. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudihkah berteman (?)

Kamu yang tak bersemayam