Laki-laki kehilangan baitnya

Akhir-akhir ini Jakarta sering di guyur hujan. Di tengah pusat kota begitu deras. Hingga pukul sembilan malam hujan reda. Apa dikotamu sama?


Di kotaku begitu keras gunturnya tak seperti biasa. Indraku di kepung aroma karat. Aku yakin kamu paham maksudku. Sesuatu yang dibiarkan terlalu lama, kadang memang berujung sesak di dada.


Hi, perihal pertemuan jangan kamu tanyakan kenapa. Bukankah pernah aku katakan, perjumpaan adalah perpisahan yang tertunda atau takdir-takdir yang dapat diubah oleh doa.


Dan kini, saat kamu memilih pergi sebagai hadiah terindah. Maka aku hanya mampu memanjatkan doa yang terbaik dalam perjalananmu untuk juga setiap tawa canda dan resahmu. Walau pada akhirnya aku masih tetap meyakini meninggalkan dan ditinggalkan sama-sama berakhir dengan luka.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudihkah berteman (?)

Kamu yang tak bersemayam