Postingan

Rindu, Berisik !!

Ada yang berbisik mundur pelan-pelan, ada yang menggoda mengecap sedikit saja manisnya jalan pintas. Namun di sana Tuhan, mungkin di ujung sana. Ada yang tengah membasahi sajadah di sepertiga malam, mengadu perihal rindu. Aku tak mampu memastikan senyumannya pun wajah cantiknya tapi aku yakin pada setiap aksara yang kau tuangkan dalam surat pertamaku padanya. Bisakah aku percaya ? " Bolehkah aku mengajukan proposal jalan cerita yang aku tau telah kau takdirkan, Tuhan? Tidak Tuhan, aku tidak ada daya untuk mendikteMu, pun mengubah takdirMu. Tetapi, izinkan aku menyebut namanya dalam aduanku padaMu. Adakah dia disana bertanya tentang rasa yang sama yang sering kuceritakan padaMu? " Malam semakin kejam menikam, perasaan yang bergemuruh antara harap dan tetap menetap. Aku membisu, aku tak memiliki raganya. Tapi rindu ini rasanya nyata. Lalu aku tetap menyebut namaMu berharap hanya kau yang tau perihal rindu yang menggebu. Pada dia yang menyalakan harap kepadaku, tolong peluk pen

Entah kamu yang datang terlambat, atau cintaku padamu?

ada hati yang terasa sepi ketika kamu tak lagi berlari menghampiri kamu yang dulu selalu berenergi menyampaikan isi-isi hati walau aku tidak pernah sekalipun perduli kini aku sadar arti dari sebuah kata terlambat disaat aku mulai mencari-cari dimana kamu wahai sang peramai hari dimana kamu wahai sang pengucap pagi aku sadar kamu sudah berbalik arah sudah tidak punya niat untuk terus menetap pada hati ini kamu melangkah pergi dan kemudian wajahmu berseri-seri dan kamu menemukan orang yang selalu bisa menghargai segala usahamu dan aku.. bersama perasaan patah hati ini menyalahkan dirimu padahal nyatanya semua ini salahku salahku mengabaikanmu salahku tidak memperjuangkanmu salahku menyerah pada apa yang sudah kita bangun bersama salahku yang tidak mencintaimu dengan apik cinta ini datang terlambat dan aku terluka dengan hebat

Aku Pikir Hanya Aku

aku pikir kamu beda aku pikir aku hanya satu-satunya seperti aku selalu mengistimewakanmu memberimu banyak perhatian dan kasih sayang yang ingin selalu menjadi orang pertama saat kamu sedang gundah dengan segala kehidupanmu yang selalu ceria melempar senyum dan menyapa untuk menghindahkan harimu aku kira hanya denganku kamu bisa tertawa ternyata aku lupa, bahwa kamu bisa tertawa dengan siapa saja aku kira hanya aku yang bisa menghapus wajah kesedihanmu aku kira hanya denganku kamu bisa membunuh rasa bosan dan ternyata aku salah, aku yang selalu tercipta percaya diri perlahan aku tidak akan menunjukkan rasa perhatianku padamu perlahan aku relakan hatiku ditikam rasa cemburu tak mengapa aku menikmati itu aku mampu menahan semua itu aku ingin tau, adakah rasa kehilangan ketika aku perlahan pergi? adakah harimu merasa kesepian? tanpaku apa kamu bisa melepas semua amarah dan lelah? nyatanya pertanyaan aku sudah terjawab malam ini

Aku Hanya Rindu

  Aku hanya rindu aku hanya rindu apa kamu paham? bagaimana rasanya ditinggalkan di mana setiap sudutnya selalu ada kamu bersama kenangan bersama kesendirian aku disini berjuang tak ada siapapun hanya ada aku bersama memori tentang kita yang terus menghampiri ternyata membiasakan diri itu tidaklah mudah membiasakan diri seolah kita tertawa, bercerita bersama membiasakan diri seolah ada dering telfon dari kamu segala kesal, sedih, penat telah menyatukan dalam satu malam hidupku masih terus berjalan berjalan dengan rasa kehilangan berjalan dengan rasa berat berjalan dengan rasa pertanyaan kenapa kita harus berpisah mungkin aku hanya belum terbiasa, semoga tapi waktu sudah berlalu, dan sedih itu terus saja membuntuti

Sudihkah berteman (?)

Bila kamu kira aku begitu sulit untuk percaya hingga menghindari interaksi sosial. Maka, mungkin kamu harus berada di dekatku untuk tahu siapa aku. Bila kamu kira aku sulit dimengerti lantaran segala isi kepalaku tak seperti kebanyakan. Mungkin, kamu perlu duduk sesekali berbincang. Bila kamu kira aku tak sehangat imajinasi manusia impianmu yang tak mudah tersenyum. Mungkin, kamu harus jalan bersama untuk mendengarkan gelak tawaku. Kadang bukan aku tak bisa menjadi seperti apa maumu. Hanya saja, memang aku tak terbiasa untuk melakukannya. Tapi bukan berarti aku tidak bisa diajak berteman kan? 

Menua bersama

Aku dan kamu, seperti yang sama-sama sudah kita tau..adalah dua orang yang akan mudah membuat satu sama lain jatuh cinta, pada setiap hal-hal yang kita bagikan; tentang diri sendiri, tentang hobby, tentang cerita orang lain, perjalanan dan segala hal lainnya yang dilalui setiap detik. Pada setiap pagi, yang tak diinginkan untuk berlama-lama hadir, memberikan ucapan yang sederhana namun bermakna, ada namamu dalam ingatan. Sedangkan malam, kian melarut kubakukan namamu dalam doa untuk semakin dekat, dan bila seharusnya menua bersama adalah kita. 

Coba tanya

Bagaimana jika di hari kesekian nanti, yang entah kapan datangnya, aku berhasil melupakanmu? * apakah kamu akan bertanya-tanya kemana aku mengganti semua kenangan? * * apakah kamu akan bertanya-tanya kemudian siapa yang kujatuhi perhatian bertubi-tubi hingga berubah jadi yang orang-orang sebut;cinta? * * atau jangan-jangan kamu bahkan tak akan bertanya apa-apa, sebab aku memang tak pernah menjadi apa-apa untukmu? *