Usai

"Perihal untuk dicintai, aku tidak pernah memikirkannya.
Terpenting aku dan hati ini, selama masih betah dan nyaman untuk terus berharap, aku akan terus disitu.
Entah bagaimana dengan dirinya kepadaku; itu urusannya. Membayangkan terasa bahagianya untuk mencintai seseorang. Sangat bahagia.

Namun, ada kadang kalanya menunggu dipersimpangan jalan cukup meletihkan. Kebimbangan teramat menguasai arena permainan hati.
Logika senantiasa bergejolak ingin memilikimu meski hati sudah menjelaskan ribuan kali untuk menurunkan kadar egois.

Lelah; kata kerja yang tepat untuk mengekspresikan semuanya.
Dalam hal mencintai, sebenarnya aku bukanlah pakarnya; dimana aku hanya akan diam disitu untuk beberapa saat, sampai akhirnya mengibarkan bendera hitam tanda menyerah.

Menyerah bukanlah pertanda sebuah kekecewaan. Hanya waktu aku untuk mencintaimu telah selesai.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudihkah berteman (?)

Kamu yang tak bersemayam